Minggu, 23 Maret 2014

Wawasan Nusantara


Pada kesempatan kali ini saya akan post kan diblog mengenai wawasan nusantara.Pertama saya akan mem post tentang wawasan nusantara dari sumber buku yang telah saya baca yaitu terbitan PT Gramedia Pustaka Utama Pendidikan Kewarganegaraan.Di dalam buku ini menurut saya sudah lengkap,namun saya akan post kan sesuai SAP(Satuan Acara Perkuliahan) dikampus saya.

Wawasan Nasional Suatu Bangsa

Sebelum membahas apa itu Wawasan Nusantara,sebaiknya memahami terlebih dahulu Wawasan Nasional Suatu Bangsa secara universal.Suatu bangsa meyakini bahwa kebenaran yang hakiki adalah yang datangnya dari Tuhan sang pencipta alam semesta.Manusia memiliki kelebihan dari makhluk lainnya melalui akal pikiran dan budi nuraninya.Namun kemampuannya dalam menggunakan akal pikiran dan budi nurani tersebut terbatas,sehingga manusia yang satu dan yang lain tidak memiliki tingkat kemampuan yang sama.Ketidaksamaan tersebut menimbulkan perbedaan pendapat,kehidupan,kepercayaan dalam hubungan dengan penciptanya dan melaksanakn hubungan dengan sesamanya,dan dalam cara melihat serta memahami sesuatu.Perbedaan inilah yang kita sebut keanekaragaman.Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,keanekaragaman tersebut memerlukan  perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu memelihara keutuhan negaranya.

Suatu bangsa yang telah menegara,dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya.Pengaruh itu timbul dari hubungan timbal balik antara filosofi bangsa,ideologi,aspirasi serta cita cita dan kondisi sosial masyarakat,budaya,tradisi,kedaan alam,wilayah serta pengalaman sejarahnya.

Kata “wawasan”berasal dari wawas (bahasa Jawa) artinya melihat atau memandang.Dengan penambahan akhiran “an” kata ini secara harfiah berarti ,cara pandang.

Wawasan itu harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan yang ditimbulkan lingkungan strategis dan dalam mengejar kejayaannya.
Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan,satu bangsa perlu memperhatikan tiga faktor utama :

1.Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup
2.Jiwa,tekad,dan semangat manusianya
3.Lingkungan sekitar.

Demikian,wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (melalui interaksi dan interrelasi) dan dalam pembangunannya di lingkungan nasional (termasuk lokal dan propinsional),regional,global.

Pengertian Wawasan Nusantara

Pengertian Wawasan Nusantara berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN adalah sebagai berikut : 

Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber  pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungan nya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat.
 
Wawasan Nusantara dari sumber Wikipedia yaitu, cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.

Analisis : 

Wawasan Nusantara secara singkat adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai nusantara serta mengutamakn kesatuan untuk mencapai tujuan nasional.

Teori - Teori  Kekuasaan 

Wawasan nasioanal suatu bangsa dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya.Beberapa teori paham kekuasaan dan teori geopolitik diuraikan sebagai berikut :
Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan pertimbangan dan pemikiran mengenai sejauh mana konsep operasionalnya dapat diwujudkan dan dipertanggungjawabkan.
Teori-teori yang dapat mendukung rumusan tersebut antara lain :

Paham Machiavelli (Abad XVII )

Dalam bukunya tentang politik yang diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dengan judul “The prince” ,ia memberikan pesan tentang cara membentuk kekuatan politik yang besar agar sebuah negara dapat berdiri dengan kokoh.Didalamnya terkandung beberapa postulat dan cara pandang tentang bagaimana memelihara kekuasaan politik.Menurutnya ,sebuah negara akan bertahan apabila segala cara dihalalkan dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan.
Dan banyak lagi paham tentang teori kekuasaan lainnya,yaitu :

 Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (abad XVIII)

Paham Jenderal Clausewitz (abad XVIII)

Paham Feuerbach dan Hegel

Paham Lenin (abad XIX)

Paham Lucian W.Pye dan Sidney.

Teori-Teori Geopolitik

Geopolitik berasal dari kata ‘‘geo” atau bumi dan politik yang berarti kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.Beberapa pendapat dari pakar-pakar Geopolitik antara lain sebagai berikut :

Pandangan ajaran Frederich Ratzel

Pandangan Ajaran Rudolf Kjellen

Pandangan Ajaran Karl Haushofer

Pandangan Ajaran Sir Halford  Mackinder

Pandangan Ajaran Sir Walter Raleigh dan Alfred Thyer Mahan

Pandangan Ajaran W.Mitchel,A Saversky,Giulio Douhet,dan John Frederik Charles Fuller

Pandangan Ajaran Nicholas J. Spykman,

Ajaran ini menghasilkan teori yang dinamakn Teori Daerah Batas (rimland),yaitu teori wawasan kombinasi yang menggabungkan kekuatan darat,laut dan udara.Dalam pelaksanaannya,teori ini disesuaikan dengan keperluan dan kondisi suatu negara.

Geopolitik Indonesia

Pemahaman tentang kekuasaan yang dikembangkan di Indonesia didasarkan pada pemahaman tentang paham perang dan damai serta disesuaikan dengan kondisi geografi Indonesia.
Paham Indonesia laut adalah sebagai “penghubung”sehingga wilayah negara menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai ‘’Tanah Air’dan disebut Negara Kepulauan.

Dasar Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia

Pembahasan latar belakang filosofis sebagai dasar pemikiran pembinaan dan pengembangan wawasan nasional Indonesia ditinjau dari :

Falsafah pancasila

Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai tersebut adalah: Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi  kesempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing.

 Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.
 Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

Aspek kewilayahan nusantara

Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.

Aspek sosial budaya

Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang besar.mengenai berbagai macam ragam budaya.

Aspek sejarah

Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia.Hal ini dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri.Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia.



Para pelajar mendapatkan penjelasan mengenai Nusantara di depan peta kepulauan Nusantara berlapis emas melambangkan tanah air Negara Kesatuan Republik Indonesia di Ruang Kemerdekaan Monas, Jakarta.

Analisis :

Betapa kayanya negara Indonesia dari sabang sampai merauke yang penuh dengan berbagai ragam suku,bangsa,budaya dan agama.Namun tetap Indonesia satu.jangan sampai kita lupa akan kekayaan ragam budaya yang kita miliki di negara Indonesia tercinta.Kita harus tahu sedikitnya mengenai wawasan nusantara di negara ini untuk selalu mencapai tujuan nasional.

Sekian mengenai Wawasan Nusantara.Semoga kita tidak melupakan budaya negara kita sendiri dan jangan lupa untuk melestarikan kekayaan yang ada di nusantara ini,sebagai contoh keragaman tarian,masakan,adat istiadat,lagu daerah agar tidak di klaim oleh negara lain ^_^

Sumber : 

Sumarsono S., dkk. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta :
                      PT Gramedia Pustaka Utama.