JAKARTA - Dalam
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, pemerintah berencana akan
melakukan konsolidasi dua Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Rencana
konsolidasi dilakukan untuk menghimpun dana guna pembuangan infrastruktur.
Sebelumnya, pada era pemerintah
Susilo Bambang Yudyono (SBY) berencana konsolidasi dua bank yakni PT Bank
Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), namun rencana
tersebut tidak terlaksana. Saat ini pada masa Presiden Joko Widodo (Jokowi)
kembali muncul rencana konsolidasi, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT
Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Mantan Sekretaris Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu mengatakan, dalam menghadapi
MEA dan rencana konsolidasi tersebut, pemerintah setidaknya perlu menyiapkan
juga kekuatan penggabungan bank tersebut, salah satunya dengan membatasi bank
asing yang masuk ke Indonesia.
"Pengalaman yang dulu-dulu,
memang kita harus prudent membacanya, yang paling penting harus ada pembatasan
bank asing yang masuk," ucapnya kepada Okezone, Minggu
(23/11/2014).
Said menambahkan bahwa
pembatasan bank asing diperlukan agar bank BUMN tidak dikepung dengan bank
asing yang mempunyai modal lebih besar. Terlebih saat ini bank BUMN belum punya
kemampuan untuk menyalurkan kredit lebih besar.
"Negara lain itu ketat
sekali dalam memasukkan bank asing, semoga Indonesia juga bisa seperti
itu," tambah Said.
Dikatakan oleh Said, bank asing
telah menjadi kreditur terbesar di Indonesia. Sehingga sudah saatnya pemerintah
harus kembali menambah modal BUMN yang mampu menarik kreditur.
Artikel diatas sangat menarik
untuk dibaca,uapaya pemerintah untuk meminimalisir masuknya bank asing sangat
dianjurkan dalam menghadapi MEA.Semoga pemerintah dapat mewujudkan dan segera
dapat melaksanakan pengurangan masuknya bank asing ke Indonesia.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar