Senin, 13 Oktober 2014

Welcome to MEA



Dalam kesempatan kali ini saya akan memberikan informasi mengenai MEA yang akan berlangsung pada tahun 2015 mendatang.

Pertama saya tau menganai MEA ini adalah dari dosen saya sendiri.Beliau memaparkan MEA disela sela materi mata kuliah yang sedang diajar.Beliau bertanya apakah mahasiswa telah mengetahui adanya MEA ini,lalu teman saya bertanya apa itu Mea?

MEA yang disingkat dari Masyarakat Ekonomi Asean ini merupakan terbuka lebarnya tenaga kerja di Asean,jadi kita sebagai orang Indonesia dapat mudah bekerja dimisalkan ke negara Thailand begitu pun sebaliknya.Maka dari itu kita harus meningkatkan skill(kemampuan)yang kita miliki agar siap menghadapi MEA ini.

Saya sendiri berharap adanya MEA ini berdampak positif bagi negara kita Indonesia,agar Indonesia lebih dikenal lagi di Asean dengan karya karya yang luar biasa,tidak hanya dari skill(kemampuan)yang kita tunjukkan tetapi kita dapat menunjukkan betapa kayanya negeri ini dengan makanan khas nusantara dari berbagai daerah,ramah tamah dan sopan santun nya,adat maupun budaya.Dengan begitu Indonesia dapat menunjukkan eksistensinya sebagai negara yang kaya akan alam dan meningkatkan sumber daya manusianya juga.Dibawah ini merupakan berita yang sangat menarik bahgaimana cara menghadapi MEA yang akan diselenggarakan tahun 2015 mendatang.

Liputan6.com, Surabaya - Jelang ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan dilaksanakan pada 2015, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo mengajak seluruh lapisan masyarakat Jawa Timur agar bersiap diri. Salah satunya dengan menyiapkan tenaga terampil dengan memperbanyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"Saya ajak seluruh komponen Jatim untuk bersiap diri lahir batin untuk hadapi MEA," kata  Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut saat menjadi inspektur Upacara Hari Jadi ke-69 Provinsi Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya. 
Minggu (12/10/2014).

Selain itu, Soekarwo juga akan melakukan langkah-langkah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan, dan menekan kesenjangan antar wilayah di Jawa Timur.

Dia menambahkan, untuk mengatasi sumber daya manusia di Jatim, pemerintah Jatim juga akan memperbanyak Sekolah Menengah Kejuruan. Bahkan, ditargetkan jumlah komposisi SMK akan jauh lebih tinggi dibandingkan SMA.

"Jatim segera mencetak tenaga terampil. Diharapkan pada 2014-2019, rasio
SMK 70 persen dan 30 persen SMA. Untuk mempercepat kami akan buat SMK-SMK mini yang mempunyai 9 jurusan yang nantinya mempunyai keterampilan dan sertifikasi," tandasnya.

Dalam pelaksanaan MEA akhir 2015, seluruh negara ASEAN sepakat membuka secara bebas tenaga kerja 8 sektor jasa antar negara ASEAN.

Delapan sektor jasa itu adalah medical (pengobatan atau dokter), nurse (perawat), arsitektur, engineering (tenaga ahli), dental (dokter gigi), akunting, tenaga survei, lalu tourisme (pariwisata). (Dian Kurniawan/Gdn)

Credits: Arthur Gideon
 
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar