Senin, 13 Oktober 2014

Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen



Kali ini saya akan membahas tentang Proses Pengambilan Keputusan oleh Konsumen mulai dari pengertian,faktor-faktor yang mempengaruhinya,serta contoh maupun penerapan dalam kehidupan sehari hari.
 

PENGERTIAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN
Merupakan proses dasar konsumen mengambil keputusan pembelian.Diawali dengan adanya kebutuhan yang akan dipenuhi terkait dengan alternatif terbaik dari persepsi konsumen.Konsumen memerlukan informasi yang tergantung dari kebutuhan konsumen  tersebut.Keputusan pembelian dilihat dari sisi positif maupun sisi negative suatu merk maupun barang yang akan dibeli.
    


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI       

Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pengambilan keputusan konsumen:
  • Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
  • Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang  terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
  • Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
  • Integritas (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
 
MODEL-MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Model Perilaku Pengambilan keputusan.

·         Model Ekonomi yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum.
·         Model Manusia Administrasi Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan.
·         Model Manusia Mobicentrik Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan
·         Model Manusia Organisasi Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan
·         Model Pengusaha Baru Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
·         Model Sosial Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang sering tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.

Model Preskriptif dan Deskriptif

Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada 2 model pengambilan keputusan, yaitu:
·         Model Preskriptif Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan.

·         Model Deskriptif Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.

·         Model preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas observasi

Disamping model-model diatas (model linier) terdapat pula model Spiral dimana satu anggota mengemukakan konsep dan anggota lain mengadakan reaksi setuju tidak setuju kemudian dikembangkan lebih lanjut atau dilakukan “revisi” dan seterusnya.


TIPE-TIPE PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Para ahli telah merumuskan proses pengambilan keputusan model lima tahap, meliputi:

·         Pengenalan masalah.
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang mencapai ambang batas tertentu. Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya.

·         Pencarian informasi.
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu:
Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
Sumber komersial: iklan, wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan.
Sumber publik: media massa dan organisasi penilai konsumen.
Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk.

·         Evaluasi alternatif.
Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut yang relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan keyakinan atas merek tertentu membentuk citra merek, yang disaring melalui dampak persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif.

·         Keputusan pembelian.
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian termasuk faktor-faktor penghambat pembelian. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-keputusan pembelian, yaitu: keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran.

·         Perilaku pasca pembelian.
Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian, yang tujuan utamanya adalah agar konsumen melakukan pembelian ulang.

Untuk lebih jelasnya, proses pengambilan keputusan konsumen model lima tahap tersebut disajikan di bawah ini :

Pengenalan masalah--Pencarian informasi--Evaluasi alternatif--Keputusan pembelian--Perilaku pasca pembelian


CONTOH KASUS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN

Ibu X ingin membeli beras untuk bahan pokok makanan bersama keluarga nya.Karena beras ditoko sangat bervariasi mulai dari merk,harga dan kualitas Ibu X memutuskan untuk bertanya terlebih dahulu kepada Ibu Y mana beras yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau ditoko tersebut.Ibu X pun mendapat informasi bahwa beras merk Z lah yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau dan mudah didapatkan ditoko manapun.Pada akhirnya Ibu X memutuskan untuk membeli beras merk Z untuk keluarganya.
Informasi sangat berperan penting dalam proses pengambilan keputusan,apalagi untuk seorang konsumen yang akan membeli barang maupun produk.Semakin banyak informasi yang didapat maka semakin mudah untuk memutuskan barang mana saja yang berkualitas.

Sumber :
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar